ENJOY, and Hope You Like It :)
23 Oktober 1993
Mikey, 21 tahun; Keith, 19 tahun; Shane, 17 tahun; Stephen - Ronan, 16 tahun
“Roro!!! Cepetan,
mama udah nunggu tuh ...,” teriakan Keith dari mobil di halaman rumah lumayan
terdengar nyaring sampai dalam rumah.
“IYAAAAA, bentar!!!!” sahutan kencang tak
kalah nyaringnya terdengar dari dalam rumah.
Dan tak lama,
Ronan keluar dengan berlari dan masuk ke dalam mobil viat, di mana dua
kakaknya, Shane dan Keith sudah menunggu dengan wajah masam.
“Maaf...,” ucap Roro tidak enak.
“Bisa nggak sih, kamu nggak jadi orang
terakhir yang keluar dari rumah?” rungut Keith dengan mengepal tangannya di
kemudi mobil.
Ronan semakin
tidak enak. “Iya, maaf...”
“Sudah-sudah, Keith..,” Nanny mencoba menjadi
penengah.
“Habisnya, jadi orang kok apa-apanya
lama...,”
Ronan semakin
ditekuk wajahnya.
“Keith...” Nanny kembali mengingatkan seraya mengusap-usap
tangan Ronan menenangkan salah satu bayi kesayangannya, meski sang bayi usianya
sudah 16 tahun! “Nggak pa-pa, sayang...”
“Woy, udah simpen marah-marahnya, itu Mikey
udah jalan,” sela Shane menjadi wasit kedua saudaranya, dengan menunjuk mobil
di depan yang berisi kedua orang tuanya, Mikey, dan Stephen.
Keith sempat
mendengus kecil sebelum mengoper gigi jeep four milik Shane, dan mulai
menjalankan mobilnya mengikuti mobil di depan yang dikemudikan Mikey.
Dua
mobil, Rover 800 tahun tahun 1990 dan Jeep four 1988, berjalanan beriringan menuju
pusat kota Dublin yang cerah untuk merayakan sesuatu yang sedikit istimewa hari
ini.
Tepat
pukul 7 malam, kedua mobil itu sampai di sebuah restaurant yang cukup berkelas. Mikey yang
memiliki rencana untuk merayakan ulang tahun ibu mereka di sini. Mereka
berlima; dirinya, Shane, Keith, dan si kembar Stephen dan Ronan sudah sepakat
mengambil uang tabungan mereka untuk bisa merayakan di sini dan membeli satu
hadiah istimewa untuk sang mama tersayang.
Acara langsung pada makan malam
bersama yang berjalan sangat hangat. Evelyn, Sang Mama, terlihat jauh lebih
cantik dari biasanya yang memang sudah cantik dari sananya. Selepas makan
malam, mereka melanjutkannya dengan :
“Happy birthday, mamma…., happy birthday
mamma….,” sebuah paduan suara yang harmonis dan manis dari 6 pria terindah
dalam hidup Evelyn, mengiringi keluarnya kue tart oleh pihak restaurant yang
sudah dipesan.
Mikey, Shane,
Keith, Ronan, Stephen serta ayah mereka, bernyanyi dengan sangat haromisnya.
Mereka bernyanyi hanya untuk satu-satunya wanita terindah dan tercantik mereka.
Evelyn
tersenyum dengan bahagianya . kelima putranya ada lah permata abadinya yang tak
ternilai harganya saat mendengar mereka bernanyi untuknya.
“Potong kuenya, maa!!” pekik Stephen
antusias.
“Baiklah!!!” Evelyn dengan girangnya siap
dengan kue tartnya
Tentu potongan
pertama diberikan pada Si kembar, lalu pada Shane, Keith, Mikey, dan terakhir
pada Peter suami tercinta.
“Baiklah, sekarang saatnya buka kado dari
kita,” seru Ronan. “Pertama dari kita ….” Seraya melirik Mikey.
Mikey
mengangguk dengan tersenyum kulum, mengeluarkan sebuah amplop.
“Ma, kita belum bisa memberikan banyak
untuk mama, sebagai balasan telah menjadi ibu kami sejak kami lahir …dan mau
mengurus kami yang bandel-bandel ini….”
Shane, Keith,
Ronan dan Stephen terkekeh…, memang tidak ada yang menyangkal mereka semua
tidak diragukan lagi bandelnya nomer satu.
Evelyn
tersenyum dengan haru.
“jadi yang bisa kami berikan untuk mama
adalah ini ….,” dengan memberikan amplop pada ibunya.
Evelyn
tersenyum gugup dengan membuka isi amplop tersebut. Ia langsung terkatup dan
tersenyum dengan indahnya,
“Tiket liburan ke Barbados- selama 3 hari
untuk 2 orang”
Evelyn
terkatup, “boys ….?” tak percaya
“Yup,untuk mama liburan dengan papa…,
berjemur di pantai ma, katanya di sana mataharinya jauh lebih hangat dibanding
di sini,” sahut Shane tersenyum manja.
Evelyn harus
tertawa kecil, “Mama juga dengar itu…,” dengan terkekeh.
Ia menghela
nafas tak dapat berucap apa-apa memandangi takjub dan haru kelima putranya.
“Thankyou,
baby …,” memeluk dan mengecup satu persatu putranya.
“Happy birthday Ma….”
“Okay,sekarang giliran papa…!!” seru Ronan
semangat.
Peter tersenyum
malu, lalu merogoh sakunya mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dan
membukanya .
Sebuah cincin
dengan satu mata yang cantik tersemat di sana dengan indahnya .
Evelyn
terbelalak.
“Well, my Love, …rasanya jadi seperti saat
melamarmu dulu…,” ucap Peter merona dengan melirik kelima putranya. Tak
menyangka ia harus beromantis ria di hadapan mereka yang sudah beranjak besar.
Tapi rasanya memang indah. “Aku memang tak bisa berkata-kata indah dan romantis
…, tapi tahulah kau betapa aku mencintaimu, dan terima kasih telah memberikanku
5 begundal yang istimewa ini …,” Peter terkekeh sendiri…, “Ng… sudahlah, Happy
birthday Love,” langsung mengakhirnya dengan mengecup pipi sang istri tercinta.
Aksinya
disambut dengan sorak kelimanya. Shane bersuit-suit dengan cueknya, Stephen dan
Ronan heboh menyanyikan lagu cinta dengan asal. Mikey dan Keith tergelak dengan
lepasnya.
“Okay, sekarang waktunya kita menghibur
mama,” Keith mengumumkan seraya beranjak, diikuti keempat saudaranya.
“Menghibur?” Evelyn tak mengerti, tapi
kelima putranya sudah naik ke panggung tempat band kafe menghibur para tamunya,
dan menggantikan posisi para pemusiknya.
“Ssstt…., dengarkan mereka bernyanyi
untukmu, sayang,” Peter menepuk-nepuk tangan istrinya dengan tersenyum.
Evelyne
mengangguk dengan tak sabar.
Kelima Breens
bersaudara sudah menempati posisi masing-masing. Mikey di posisi piano, Keith
di posisi drum, Shane pegang Thin Wistle, Ronan pada guitar, dan Stephen pada
vokalis.
Ronan berdiri
bersama Stephen sebagai vokalis dengan memegang gitarnya.
“Hallo, semua,” Mikey membuka suara menyapa
para tamu lainnya. “Nama saya Michael Breens, Mewakili keempat adik saya; Keith
pada drum, Shane ada tin wistle, dan si kembar Ronan dan Stephen…, izinkan kami
membawakan beberapa lagu untuk ibu kami yang cantik jelita, Evelyne Breen yang
sedang berulang tahun ke 43, hari ini. Beliau duduk bersama suaminya di sana,” seraya
menujuk kea rah meja mereka “Hai, mom!” Mikey melambaikan tangannya sumringah,
dan dibalas dengan lambaian tangan plus kecupan jauh oleh ibundanya.
“Dan perlu diketahui ini adalah moment yang
sangat jarang, kita bernyanyi bersama, tapi untuk mama akan kita lakukan,”
Mikey terkekeh, “Mom, this is for you….first song is Chiquitita from ABBA”
Senyum Evelyn
merekah begitu mendengar judul yang akan mereka nyanyikan. ABBA adalah band
kesayangannya, dan Chiquitita adalah lagu yang paling ia sukai.
Mikey
mengomando keempat adiknya, dan mengangguk pada Stephen.
Stephen
mengangguk siap dan mulai bernyanyi
Chiquitita, tell me what's wrong?
You're enchained by your own sorrow
In your eyes there is no hope for tomorrow
How I hate to see you like this
There is no way you can deny it
I can see that you're oh so sad, so quiet
You're enchained by your own sorrow
In your eyes there is no hope for tomorrow
How I hate to see you like this
There is no way you can deny it
I can see that you're oh so sad, so quiet
Stephen tak dapat berhenti tersenyum pada ibunya saat
menyanyikan lagu favorite ibundanya, dan ia menyanyikannya dari dalam hati. He loves to sing, and he sings from the
heart.
Suara indah Stephen yang diiringi music keempat
saudaranya, langsung menarik perhatian seluruh pengunjung restaurant, ikut mendengarkan dan mendengarkan.
Chiquitita, tell me the truth
I'm a shoulder you can cry on
Your best friend, I'm the one you must rely on
You were always sure of yourself
Now I see you've broken a feather
I hope we can patch it up together
Chiquitita, you and I know
How the heartaches come and they go
And the scars they're leaving
You'll be dancing once again and the pain will end
You will have no time for grieving
Chiquitita, you and I cry
And the sun is still in the sky and shining above you
Let me hear you sing once more like you did before
I'm a shoulder you can cry on
Your best friend, I'm the one you must rely on
You were always sure of yourself
Now I see you've broken a feather
I hope we can patch it up together
Chiquitita, you and I know
How the heartaches come and they go
And the scars they're leaving
You'll be dancing once again and the pain will end
You will have no time for grieving
Chiquitita, you and I cry
And the sun is still in the sky and shining above you
Let me hear you sing once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
So the walls came tumbling down
And your love's a blown out candle
All is gone and it seems too hard to handle
Chiquitita, tell me the truth
There is no way you can deny it
I see that you're oh so sad, so quiet
Chiquitita, you and I know
How the heartaches come and they go
And the scars they're leaving
You'll be dancing once again and the pain will end
You will have no time for grieving
Chiquitita, you and I cry
And the sun is still in the sky and shining above you
Let me hear you sing once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
So the walls came tumbling down
And your love's a blown out candle
All is gone and it seems too hard to handle
Chiquitita, tell me the truth
There is no way you can deny it
I see that you're oh so sad, so quiet
Chiquitita, you and I know
How the heartaches come and they go
And the scars they're leaving
You'll be dancing once again and the pain will end
You will have no time for grieving
Chiquitita, you and I cry
And the sun is still in the sky and shining above you
Let me hear you sing once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
Try once more like you did before
Sing a new song, Chiquitita
(ABBA, Voulez-vouz Album ’79)
Riuh tepuk tangan langsung terdengar dari seluruh
pengunjung begitu Stephen mengakhiri nyanyiannya.
Seluruh pengunjung bak terhipnotis dengan suara dan
alunan Stephen. Tak ada yang menyanka tubuh sekecil itu dan wajah seimut itu
menyanyikan lagu lama milik band legendarys ABBA dengan begitu indahnya.
Suaranya begitu nyaring, merdu dan mampu mencapai nada tinggi.
“Ma…., kami
harap mama suka…” Stephen menyeringai dengan menggemaskan. “Lagu selanjutnya,
Ronan yang akan nyanyi, ma….,”
Ronan sudah tersenyum lebar…., “Ma… “She Moves Through
The Fair” special untuk mama….”
Kembali jantung Evelyn berdebar, mereka tahu lagu-lagu
yang menjadi favoritnya. Terlebih saat suara thinwistle yang ditiupkan Shane
sebagai intro lagu terdengar. Air matanya berkaca-kaca penuh kekaguman.
“My young love said to me,” suara Ronan langsung terdengar, membuat air mata Evelyn menetes terharu
bahagia.
My mother won't mind
And my father won't slight you
For your lack of kine.
She stepped away from me
And this she did say,
"It will not be long love
Till our wedding day".
She stepped away from me
And she moved through the fair
And fondly I watched her move here
And move there.
And she went her way
homeward
With one star awake,
As the swan in the evening
Moved over the lake.
With one star awake,
As the swan in the evening
Moved over the lake.
Evelyn dan
Peter juga nanny mendengarkan dengan takjub kelima putranya bernyanyi dengan
indahnya.
Last night she came to me,
She came softly in.
So softly she came,
That her feet made no din.
And she laid her hand on me
And this she did say,
"It will not be long love
Till our wedding day".
She came softly in.
So softly she came,
That her feet made no din.
And she laid her hand on me
And this she did say,
"It will not be long love
Till our wedding day".
Riuh tepuk tangan kembali terdengar dari seluruh
pengunjung begitu Ronan mengakhiri nyanyiannya.
Kelima Breens
bersaudara tersenyum dengan bangga mendapat apresiasi dari seluruh pengunjung.
“Terima kasih semunya,” Mikey tersenyum
merekah dengan bahagianya. “Baiklah lagu terakhir untuk ibu kami yang sedang
berulang tahun….dari Elton John, your favorite too, mom…. Satu lagu yang
katanya dinyanyikan papa saat melamar dulu ….’Your Song’ …..”
Evelyn langsung
merona wajahnya dengan melirik suaminya. Tapi disahut dengan angkat bahu tertawa
kecil
“Aku nggak minta mereka nyanyikan lhoo…..”
Dan
terdengarlah dentingan piano yang mengiringi suara Mikey
It's a little bit
funny
this feeling inside
I'm not one of those
who can easily hide
I don't have much
money, but boy if I did I'd buy a big house where we both could live
If I was a sculptor,
but then again, no
Or a man who makes
potions in a traveling show
I know it's not much,
but it's the best I can do
My gift is my song,
and this one's for you
And you can tell everybody this is your song
It may be quite
simple, but now that it's done
I hope you don't
mind, I hope you don't mind that I put down in words
How wonderful life is
while you're in the world
I sat on the roof
and kicked off the
moss Well,
a few of the verses,
well, they've got me quite cross
But the sun's been
quite kind while I wrote this song
It's for people like
you that keep it turned on
So excuse me
forgetting, but these things I do
You see I've
forgotten if they're green or they're blue
Anyway the thing is
what I really mean
Yours are the
sweetest eyes I've ever seen
And you can tell everybody this is your song
It may be quite
simple, but now that it's done
I hope you don't
mind, I hope you don't mind that I put down in words
How wonderful life is
while you're in the world
Tak ayal kembali tempuk tangan riuh terdengar begitu
Mikey menyelesaikan nyanyiannya. Semakin tedengar riuh saat mereka berlima
bangkit dari duduknya berpamitan untuk turun.
“Those are
for you mom!! HAPPY BIRTHDAY!!!! THANKYOU VERY MUCH!!!!” seru kelimanya dengan
riang sebelum turun dari panggung diiringi riuh tepuk tangan.
Para tamu restauran
tidak menyangka akan disuguhi dengan lagu-lagu indah yang dinyanyik lima
pemuda yang mempesona dan berbakat mala mini. Mereka menikmatinya dan sangat
menyukainya.
Termasuk salah satu dari pengunjung yang langsung
menyimak dan memperhatikan penampilan kelima Breens saudara tersenyum. Ia
menulis beberapa catatan di buku kecilnya. Diperhatikan dengan seksa kelimanya
dan diingatnya nama mereka masing-masing serta pembawaan diri mereka.
Otak bisnisnya langsung berputar dengan kesempatan
emas di depan mata. Ia masih memperhatikan saat kelimanya kembali ke meja
bergabung bersama orang tuanya. Tampaknya sebuah keluarga yang bahagia.
Mikey, Keith, Shane,
dan si kembar, kembali ke meja dengan tersenyum riang. Ibu mereka lansgung
menyambutnya dengan pelukan dan kecupan masing-masing.
“Terima
kasih banyak, saysng,”
“Mama suka
?” Ronan penuh semangat.
“Sangat suka
sekali!” Evelyn tak dapat menyembunyikan senyum kebahagiannya. Hari ini terasa
sangat sempurna.
“Hey,
permainanmu, makin canggih saja ….,” Peter menyenggol Shane.
“Iya dong
pa,” Shane tersenyum bangga. Mungkin ia tak mahir bernyanyi tapi untuk bermain
alat music, bolehlah di-adu.
Keluarga itu kembali menikmati makan malam mereka
bersama. Ronan dan Stephen bermanja-manja di samping ibu mereka
“Maaf, boleh
menganggu sebentar….”
Perhatian mereka teralihkan dengan kedatangan seorang
pria gempal dan pendek berusia sekitar 40 tahunan.
“Ya…?”
“Sebelumnya,
selamat ulang tahun untuk Anda Nyonya…. Anda beruntung memiliki putra yang
berbakat ini….”
Evelyn tersenyum berterima kasih sementara Peter
menegang tidak enak. Ia membaca sesuatu dari pria asing ini.
“Kelima
Putra Anda tak diragukan lagi, selain tampan-tampan, juga dapat bernyanyi dan
bermain music, Ada pastilah sangat bangga.
“Kau, pandai
bermain piano, juga kau permainan drum-mu mantab, juga Shane… yak an..? Tin
wistle mu sangat mengagumkan, terlebih dengan kalian berdua sebagai vokalis
sangat hebat….”
Kelimanya meski tersanjung dengan pujian orang asing
ini, agak tidak nyaman.
Peter semakin tidak nyaman. “Terima kasih, tapi maaf,
maksud Anda menghampiri kami….?” Ia tidak suka acara keluarganya terganggu
dengan kehadiran laki-laki asing yang tak jelas maksudnya ini, menyinggung
kelima putranya lagi.
“Oh, saya
minta maaf belum mengenalkan diri,” ia lalu mengeluarkan kartu namanya, “Saya Louis Walsh, manager dari Jhonny
Logan….”
Johnny Logan? Seperti pernah mendengar nama itu…,
bukankan dia penyanyi dan pemenang dari ajang Lagu Eropa yang mewakili Irlandia
.
“Ya…, dan
maksud Anda….?”
Louis tersenyum, “Ng …. Pernah berpikir untuk
membentuk sebuah band secara serius? Sebuah rentetan kalimat yang membuat
kesemuanya terpaku. “Grup band?”
“Hah,
membentuk sebuah band?” Peter memastikan pendengarannya.
“Ya, grup
band…, mungkin dengan nama The Breens sesuai dengan nama keluarga….. Kalian mengeluarkan
single, album, terkenal dan menghasilkan uang.”
Kelima Breens bersaudara terkatup saling melempar
pandangan, sementara Peter langsung pening.
“Maa Tuan
tapi si kembar masih belum lulus, masih harus sekolah.
“Oh, sekolah
masih bisa diatur ….,”
“Dengar Tuan
….”Peter melihat lagi kartu namanya, “Louis Walsh …., maaf putra saya bukan
penyanyi, dan pastinya tidak akan membentuk band, dan lagi. Si kembar masih
sekolah…”
“Sekolah bisa
diaturTapi Tuan…, putra-putra Anda memiliki kesempatan bagus, mereka tampan,
dan berbakat.
“Anda ingin
mengeksploitasi anak-anak saya.”
“Bukan….maksud saya …”
“Sudah cukup Tn. Walsh….,” Peter menahan
emosinya untuk tidak meledak di depan umum. Sudah jelas pria tak tahu sopan
santun ini telah merusak mood-nya, di malam mereka merayakan ulang tahun istri
tercintanya.
“Anak-anak, kita pulang sekarang…..,” putus
Peter tak dapat dibantah.
Kelimanya terdiam dan
menuruti. Evelynpun hanya terdiam. Ia sudah hafal tabiat suaminya yang keras.
Lebih baik jangan dibantah dan jangan membuat dia marah.
“Tuan….,
mungkin perlu dipertimbangkan lagi…,” Louis tampak belum menyerah.
“Tidak
akan…., dan terima kasih telah merusak acara keluarga saya. Sampai jumpa.”
Louis tergugu. Tak menyangka sang ayah ternyata
seorang yang sangat tidak ramah.
Louis memperhatikan
keluarga itu pergi. Tiga diantara bersaudara itu terlihat tak peduli dan tak
tertarik dengan tawarannya, tapi dua
yang lain terlihat sedih saat dengan paksa meninggalkannya. SI KEMBAR. Salah
satunya melirik dirinya dengan malu-malu. Louis melempat senyuman.
Mengagetkan, salah satu dari si kembar berlari
menujunya…
“Boleh minta
kartu namanya…?” Tanya cepat, pelan dan malu-malu.
Louis hanya mengangguk, dan memberikan kartu namnya.
Dengan ucapan terima kasih si kembar berlari kembali
kepada keluarganya. Louis hanya dapat menghela nafas.
TBC